Qadarullah artinya kehendak Allah Swt yang ditetapkan. Kitab Al-Hikam menjelaskan kandungan tentang jangan mengatur kehendak Allah Swt yang telah ditetapkan
BELIMBINGWENING.COM – Qadarullah artinya kehendak, perintah atau ketetapan Allah Swt. Sedangkan menurut istilah arti qadarullah adalah kehendak Allah Swt yang telah ditetapkan.
Jadi segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah kehendak Allah Swt. Rasulullah Saw bersabda:
الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَىْءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا . وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: “Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.” Akan tetapi hendaklah kau katakan: “Ini sudah jadi takdir Allah (Qodarullah wa maa-syaa-a fa’ala). Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.” Karena perkataan seandainya dapat membuka pintu syaitan.” (HR. Muslim).
Berikut ini makna qadarullah dalam kitan Al-Hikam karya Syekh Ibu Atha’illah pasal tentang jangan mengatur kehendal Allah Swt.
Al-Hikam Pasal 4:
Jangan Mengatur Kehendak Allah
اَرِحْ نَفْسَكَ منَ التـَدْ بـِيْرِفماَ قامَ بهِ غيرُكَ عَنْكَ لا تقـُمْ بهِ لنـَفـْسك
“Istirahat dirimu/pikiranmu dari kesibukan mengatur kebutuhan duniamu, sebab dari apa yang telah diatur oleh selain kamu (yaitu Allah), tidak perlu engkau ikut sibuk memikirkannya.”
Yang di maksud Tadbir (mengatur diri sendiri) dalam hikmah ini yaitu Tadbir yang tidak di barengi dengan Tafwiidh (menyerahkan kepada Allah). Apabila Tadbir itu dibarengi dengan Tafwidh itu diperbolehkan. Bahkan Rasulullah Saw bersabda: At-tadbiiru nisful maisyah (mengatur apa yang menjadi keperluan itu sebagian dari hasilnya mencari ma’isah/penghidupan).
Hadits di atas mengandung anjuran untuk membuat peraturan didalam mencari fadholnya Allah. pengertian Tadbir disini ialah menentukan dan memastikan hasil. karena itu semua menjadi aturan Allah.
Al-hasil, Tadbir yang dilarang yaitu ikut mengatur dan menentukan/memastikan hasilnya. Sebagai seorang hamba wajib dan harus mengenal kewajiban. Sedang jaminan upah ada di tangan majikan.
Maka tidak usah risau pikiran dan perasaan untuk mengatur, karena kuatir kalau apa yang telah dijamin itu tidak sampai kepadamu atau terlambat. Sebagai seorang hamba wajib dan harus mengenal kewajiban, sedang jaminan upah ada di tangan majikan. Maka tidak perlu risau untuk turut mengatur karena kuatir apa yang dijamin tidak ada. Sebab ragu terhadap jaminan Allah Swt menjadi tanda kurangnya iman.