“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” <\/em>(QS. Az-Zariyat: 56)<\/p>\n\n\n\nTetapi setelah ada semangat dalam ibadah, kadang ada yang berpendapat bahwa salah satu yang merepoti atau mengganggu dalam ibadah yaitu bekerja (asbab). Lalu berkeinginan lepas dari kasab\/usaha dan hanya ingin melulu beribadah.<\/p>\n\n\n\n
Keinginan yang seperti ini termasuk keinginan nafsu yang tersembunyi atau samar. Sebab kewajiban seorang hamba, menyerah kepada apa yang dipilihkan oleh majikannya. Apa lagi kalau majikan itu adalah Allah yang maha mengetahui tentang apa yang terbaik bagi hambanya.<\/p>\n\n\n\n
Dan tanda-tanda bahwa Allah menempatkan dirimu dalam golongan orang yang harus berusaha (kasab), apabila terasa ringan bagimu. Sehingga tidak menyebabkan lalai menjalankan suatu kewajiban dalam agamamu, juga menyebabkan engkau tidak tamak (rakus) terhadap milik orang lain.<\/p>\n\n\n\n
Memang setan sebagai musuh manusia, tidak suka melihat manusia itu mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan. Maka Setan senantiasa berusaha manusia untuk membisiki untuk tidak puas dengan nikmat yang diberikan Allah Swt.<\/p>\n\n\n\n
Allah Swt berfirman:<\/p>\n\n\n\n
\u0641\u064e\u0648\u064e\u0633\u0652\u0648\u064e\u0633\u064e \u0625\u0650\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650 \u0671\u0644\u0634\u064e\u0651\u064a\u0652\u0637\u064e\u0670\u0646\u064f \u0642\u064e\u0627\u0644\u064e \u064a\u064e\u0670\u0653\u0640\u064e\u0654\u0627\u062f\u064e\u0645\u064f \u0647\u064e\u0644\u0652 \u0623\u064e\u062f\u064f\u0644\u064f\u0651\u0643\u064e \u0639\u064e\u0644\u064e\u0649\u0670 \u0634\u064e\u062c\u064e\u0631\u064e\u0629\u0650 \u0671\u0644\u0652\u062e\u064f\u0644\u0652\u062f\u0650 \u0648\u064e\u0645\u064f\u0644\u0652\u0643\u064d \u0644\u064e\u0651\u0627 \u064a\u064e\u0628\u0652\u0644\u064e\u0649\u0670<\/strong><\/p>\n\n\n\n“Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: \u201cHai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?\u201d <\/em>(QS. Thaha: 120)<\/p>\n\n\n\nDan tanda bahwa Allah mendudukkan dirimu dalam golongan hamba yang tidak berusaha (Tajrid). Apabila Tuhan memudahkan bagimu kebutuhan hidup dari jalan yang tidak tersangka, kemudian jiwamu tetap tenang ketika terjadi kekurangan, karena tetap ingat dan bersandar kepada Tuhan, dan tidak berubah dalam menunaikan kewajiban-kewajiban.<\/p>\n\n\n\n
Syekh Ibnu Atha\u2019illah berkata : \u201cAku datang kepada guruku Syeikh Abu Abbas al- mursy. Aku merasa, bahwa untuk sampai kepada Allah dan masuk dalam barisan para wali dengan sibuk pada ilmu lahiriah dan bergaul dengan sesama manusia (kasab) agak jauh dan tidak mungkin.<\/p>\n\n\n\n
Tiba-tiba sebelum aku sempat bertanya, guru bercerita: Ada seorang ahli dibidang ilmu lahiriah, ketika ia dapat merasakan sedikit dalam perjalanan ini.<\/p>\n\n\n\n
Ia datang kepadaku sambil berkata: Aku akan meninggalkan kebiasaanku untuk mengikuti perjalananmu. <\/em><\/p>\n\n\n\nAku menjawab: “Bukan itu yang kamu harus lakukan, tetapi tetaplah dalam kedudukanmu, sedang apa yang akan diberikan Allah kepadamu pasti sampai kepadamu.<\/em>\u201d<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"Maqom Tajrid dan Asbab<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":111,"comment_status":"closed","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"spay_email":"","jetpack_publicize_message":"","jetpack_is_tweetstorm":false,"jetpack_publicize_feature_enabled":true},"categories":[3],"tags":[47,41,45,42,46],"yoast_head":"\n
Maqom Tajrid dan Asbab: Kitab Al-Hikam Pasal 2 | belimbingwening.com<\/title>\n \n \n \n \n \n \n \n \n \n \n \n \n \n \n\t \n\t \n\t \n \n \n \n \n\t \n\t \n\t \n