Orang Salik: Kitab Al-Hikam Pasal 28 | belimbingwening.com
belimbingwening.com
  • BERANDA
  • Esai
  • Ragam
  • Risalah
  • Tasawuf
  • Video
Selasa, 14 Juni 2022
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • Esai
  • Ragam
  • Risalah
  • Tasawuf
  • Video
No Result
View All Result
belimbingwening.com
No Result
View All Result
Home Tasawuf

Orang Salik: Kitab Al-Hikam Pasal 28

Admin by Admin
14/06/2022
in Tasawuf
orang salik
Share on FacebookShare on Twitter

BELIMBINGWENING.COM – Orang salik adalah seorang hamba yang menjalani laku spiritual dalam khazanah sufisme Islam untuk membersihkan jiwa dan mengharapkan rahmat Allah Swt. Jadi bisa dikatakan bahwa orang salik yakni para penempuh jalan spiritual melalui suluk kehidupan.

Berikut ini Syekh Ibnu Athailah akan menjelaksan makna orang salik dalam Kitab Al-Hikam pasal 28:

BacaJuga

tingkatan ikhlas dalam kitab hikam

Tingkatan Ikhlas dalam Kitab Hikam Ibnu Atha’illah

09/06/2022
ketika masalah datang

Ketika Masalah Datang: Kitab Al-Hikam Pasal 27

06/06/2022

Al-Hikam Pasal 28:

Orang Salik

مااَرادتْ هِمّـَة ُ سالكٍ ان تقِفَ عِندَما كُشِفَ لهاَ الاَّونادَتـْهُ هَوَاتِفُ الحقيقَةِ الَّذى تطْلُبُهُ امامكَ وَلاَ تبَرَّجَتْ ظَواهِرُالمكوّناتِ الاَّ ونادتكَ حقاَءـقهاَ انَّما نحنُ فِتنةٌ فلا تـكفـُرْ

“Tiada kehendak dan semangat orang salik (yang mengembara menuju kepada Allah) untuk berhenti ketika terbuka baginya sebagian yang gaib, melainkan segera diperingatkan oleh suara hakikat. Bukan itu tujuan, dan teruslah mengembara berjalan menuju ke depan. Demikian pula tiada tampak baginya keindahan alam, melainkan diperingatkan oleh hakikatnya: Bahwa kami semata-mata sebagai ujian, maka janganlah tertipu hingga menjadi kafir.”

Arti salik adalah seseorang menempuh jalan. Sedangkan yang di maksud orang salik disini usaha caranya bisa Wushul kepada Allah. Arti wushul adalah sampai pada tingkatan merasa selalu berada disisi Allah, di dekat Allah, dalam segala kesempatan dan waktu.

Abu Hasan at-Tustary berkata: “Di dalam pengembaraan menuju kepada Allah jangan menoleh kepada yang lain, dan selalu ber-dzikir kepada Allah, sebagai benteng pertahananmu. Sebab segala sesuatu selain Allah, akan menghambat pengembaraanmu.”

Syekh Abu Hasan (Ali) asy-Syadzily rodhiAllahu anhu berkata: “Jika engkau ingin mendapat apa yang telah dicapai oleh waliyulloh, maka hendaknya engkau mengabaikan semua manusia, kecuali orang-orang yang menunjukkan kepadamu jalan menuju Allah, dengan isyarat (teori) yang tepat atau perbuatan yang tidak bertentangan dengan Kitabullah dan Sunnaturrasul, dan abaikan dunia tetapi jangan mengabaikan sebagian untuk mendapat bagian yang lain, sebaliknya hendaknya engkau menjadi hamba Allah yang diperintah mengabaikan musuh-Nya. Apabila engkau telah dapat melakukan dua sifat itu, yakni: Mengabaikan manusia dan dunia, maka tetaplah tunduk kepada hukum ajaran Allah dengan Istiqomah dan selalu tunduk serta Istighfar.”

Pengertian keterangan ini: Agar engkau benar-benar merasakan sebagai hamba Allah dalam semua yang engkau kerjakan atau engkau tinggalkan, dan menjaga hati dan perasaan, jangan sampai merasa seolah-olah di dalam alam ini ada kekuasaan selain Allah, yakni bersungguh-sungguh dalam menanggapi dan memahami:

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ

a haula wala quwwata illa billahil aliyil adzim

Artinya: “Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang maha tinggi lagi maha agung.”

“Tiada daya dan kekuatan sama sekali, kecuali dengan bantuan dan pertolongan Allah.”

Maka apabila masih merasa ada kekuatan diri sendiri berarti belum sempurna mengaku diri hamba Allah. Sebaliknya bila telah benar-benar mantap perasaan La haula wala Quwwata illa billah itu.

Dan tetap demikian beberapa lama, niscaya Allah Swt membukakan untuknya pintu rahasia-rahasia yang tidak pernah di dengar dari manusia seisi alam.

Tags: Kitab Al-HIkamSalikSulukSyekh Ibnu Atha’illah As-Sakandari
ShareTweetSend
Admin

Admin

Related Posts

tingkatan ikhlas dalam kitab hikam
Tasawuf

Tingkatan Ikhlas dalam Kitab Hikam Ibnu Atha’illah

09/06/2022
ketika masalah datang
Tasawuf

Ketika Masalah Datang: Kitab Al-Hikam Pasal 27

06/06/2022
Jangan Menunda Amal Saleh
Tasawuf

Jangan Menunda Amal Saleh: Kitab Al-Hikam Pasal 26

02/06/2022
kebodohan manusia
Tasawuf

Tanda-Tanda Kebodohan Manusia: Kitab Al-Hikam Pasal 25

31/05/2022
bukti kewujudan dan kekuasaan allah
Tasawuf

Bukti Kewujudan dan Kekuasaan Allah: Kitab Al-Hikam Pasal 15-24

31/05/2022
nur cahaya ilahi
Tasawuf

Nur Cahaya Ilahi: Kitab Al-Hikam Pasal 14

28/05/2022
Load More
Next Post
bacaan ratib al-haddad

Bacaan Ratib Al-Haddad: Teks Arab, Latin dan Artinya, Manfaat Mengamalkannya

TERBARU

bacaan ratib al-haddad
Risalah

Bacaan Ratib Al-Haddad: Teks Arab, Latin dan Artinya, Manfaat Mengamalkannya

by Admin
14/06/2022
0

Ratib Al-Haddad

Read more
orang salik

Orang Salik: Kitab Al-Hikam Pasal 28

14/06/2022
arti la haula wala quwwata illa billah

Arti La Haula Wala Quwwata Illa Billah dan Keutamaan Mengamalkannya

13/06/2022
wirid basmalah

Wirid Basmalah Syekh Abdul Qodir Jaelani dan Cara Mengamalkannya

12/06/2022
buzzer kampanye pemilu 2024

Saatnya Membersihkan Media Sosial dari Buzzer Jelang Pemilu 2024

12/06/2022
Load More

TASAWUF

orang salik
Tasawuf

Orang Salik: Kitab Al-Hikam Pasal 28

by Admin
14/06/2022
0

Orang salik

Read more
tingkatan ikhlas dalam kitab hikam

Tingkatan Ikhlas dalam Kitab Hikam Ibnu Atha’illah

09/06/2022
ketika masalah datang

Ketika Masalah Datang: Kitab Al-Hikam Pasal 27

06/06/2022
Jangan Menunda Amal Saleh

Jangan Menunda Amal Saleh: Kitab Al-Hikam Pasal 26

02/06/2022
kebodohan manusia

Tanda-Tanda Kebodohan Manusia: Kitab Al-Hikam Pasal 25

31/05/2022
Load More
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel
Telp/WA: 0821-3402-8602

2022 © Belimbing Wening - All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • Esai
  • Ragam
  • Risalah
  • Tasawuf
  • Video

2022 © Belimbing Wening - All Rights Reserved